Selamat pagi sobat blogger, Kali ini Okacupu mau memposting
beberapa hal janggal yang ada di Palembang, karena Okacupu merupakan orang palembang atau berasal dari Palembang jadi sedikit mengulas hal - hal janggal/aneh yang sering saya dengar di Palembang tetapi walaupun janggal tetap digunakan dan entah kenapa tidak dirubah.
Hal pertama yang janggal yang saya sering temui di Palembang adalah Nomor Polisi. Kenapa hal ini menurut saya hal yang janggal di Palembang karena kebanyakan orang/masyarakat Palembang menyebut Nomor Polisi dengan kata "BG" entah kenapa hal ini terjadi, mungkin karena mereka melihat kode nomor polisi pada kendaraan bermotor untuk wilayah Palembang adalah "BG" jadi untuk mempermudah menyebut nomor polisi menjadi lebih singkat mereka menggunakan nomor polisi yaitu "BG" sebagai penyebut dari nomor polisi yang ada pada kendaraan bermotor.
|
Nomor Polisi |
Selanjutnya hal yang menurut saya sering terdengar janggal di Palembang adalah kata "Pempek kapal selam". Kalo diliat dari bentuknya memang sedikit menyerupai pempek kapal selam, pempek yang berisikan telur ini memang terlihat seperti kapal selam, dengan bentuk yang bulat dan pada saat dia tenggelam didalam minyak panas seolah kapal selam yang sedang menyelam mungkin ini alasan yang logis kenapa pempek ini disebut pempek kapal selam tetapi tidak jarang ada yang menyebutnya pempek telok/telur karena sesuai dengan isinya yaitu telur yang sudah direbus utuh atau pun yang sudah di aduk.
|
Pempek Kapal Selam |
Hal terakhir yang menurut saya janggal di Palembang adalah penamaan makanan yaitu "pelir kambing". hal ini terasa sangat janggal menurut saya tetapi ini sering terdengar sampai sekarang. makan ini tidak bebahan dasar dari pelir hewan kambing tetapi makan yang enak ini berbahan dasar pisang dan tepung terigu tetapi entah kenapa makanan ini di namakan pelir kambing sedangkan bahan dasarnya bukan berasal dari kambing.
Itulah beberapa hal yang menurut saya janggal yang ada di kota saya yaitu Palembang, tetapi saya tetap bangga menjadi orang Palembang.